THE PEDOMAN HIDUP MANUSIA DIARIES

The pedoman hidup manusia Diaries

The pedoman hidup manusia Diaries

Blog Article

Alih-alih, kita perlu melihat cara kita menghadapi hidup dalam kerangka sebab dan akibat. Kalau kita menimbulkan masalah dan membikin kacau, hal ini terjadi karena sebab dan keadaan. Bukan karena kita pada dasarnya jahat. Kalau didalami lagi, kita akan mendapati bahwa kita bingung dengan keadaannya; kita tidak mengerti. Dan yang muncul kemudian adalah bayangan. Kita cenderung membesar-besarkan segala sesuatu dan membayangkan segala hal tak masuk akal terjadi pada diri sendiri, dalam keadaan itu, dan pada orang-orang di sekitar kita.

two. Perubahan-perubahan sosial-politik dalam kehidupan nasional di period reformasi yang menumbuhkan dinamika tinggi dalam kehidupan umat dan bangsa serta mempengaruhi kehidupan Muhammadiyah, yang memerlukan pedoman bagi warga dan pimpinan Persyarikatan bagaimana menjalani kehidupan di tengah gelombang perubahan itu.

Terbentuknya perilaku individu dan kolektif seluruh anggota Muhammadiyah yang menunjukkan keteladanan yang baik (

Pedoman harus mengikat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur dan standar yang telah ditetapkan.

Nasihat tersebut dasar sekali sifatnya, dan kita perlu mencerna serta menjadikannya bagian dari cara kita menghadapi hidup. Kalau kita menghadapi keadaan sulit dalam hidup ini, dan kita mampu mengubahnya, ubah saja.

saja. Kita perlu yakin betul bahwa bukan itu yang sesungguhnya kita inginkan. Kita perlu yakin betul bahwa suasana hati ini akan berlalu, dan biarkan ia berlalu.

Setiap warga Muhammadiyah wajib menjadikan iman dan tauhid sebagai sumber seluruh kegiatan hidup, tidak boleh menginkari keimanan berdasarkan tauhid itu, dan tetap menjauhi serta menolak Syirik, takhyul, bid'ah dan khurafat yang menodai iman dan tauhid kepada Allah swt.

Di dunia yang sibuk ini, kita selalu mengejar waktu, kesuksesan, dan materi. Kita sering terganggu oleh pekerjaan, studi, dan berbagai aktivitas sosial. Kita jarang punya waktu untuk berhenti dan membaca firman Tuhan, merindukan kasih Tuhan, dan merenungkan keyakinan diri sendiri. Akibatnya, hubungan kita dengan Tuhan menjadi semakin jauh, dan bahkan tidak bisa merasakan penyertaan dan berkat Tuhan dalam hidup. Hari Sabat memberi kita kesempatan, waktu untuk berhenti dan berpikir. Namun hari Sabat bukan berarti kita tidak berbuat apa-apa, melainkan memberi kita waktu untuk memperlambat langkah kita, dan merenungkan iman dan kehidupan kita. Hari Sabat mengingatkan kita bahwa hidup bukan sekadar untuk kesibukan dan pekerjaan, tetapi ada hal yang lebih penting, seperti menenangkan hati untuk membaca firman Tuhan, berbagi pengalaman dan pemahaman akan firman Tuhan kepada keluarga dan teman, menikmati pemandangan alam yang diciptakan oleh Tuhan, dan lain-lain.

Menjalani pola hidup sehat memang tidak mudah. Salah satu hal yang paling sulit dilakukan adalah mempertahankan kebiasaan hidup sehat ini. Selain itu, keinginan untuk memulai pola hidup sehat juga bisa saja menurun ketika niat tersebut tidak cukup kuat.

Banyak orang di Barat dipengaruhi filsafat-filsafat barat yang berkiblat pada penghakiman. Bagi banyak more info dari kita, salah satu pikiran yang paling mengganggu adalah bahwa kita tidak cukup baik. Ini sikap yang sangat menghakimi. Kita perlu mengenali bahwa tidak seorang pun menghakimi kita dan tentunya kita tidak perlu menghakimi diri sendiri. Kita mungkin bingung; tetapi itu tidak berarti kita ini kurang atau jahat. Ini pembayangan yang sangat merusak diri sendiri. Penting bagi kita untuk mampu membedakan kedua kebenaran tersebut. Yang tampak benar bagi kita – misalnya, bahwa kita tidak berguna – sebetulnya palsu. Tidak ada alasan untuk meyakininya. Jadi, kita perlu mencoba untuk berhenti meyakininya dan menjalani hidup dalam kerangka pikir sebab dan akibat.

Kerangka dua kebenaran dan seterusnya ini juga menunjukkan cara kita memadukan ajaran ke dalam kehidupan kita. Dimulai dengan pembedaan antara pembayangan dan kenyataan, pengenalan saat kita sedang melakukan pembayangan dan keyakinan kita yang keliru atas pembayangan tersebut. Semua ini hendaknya dicapai tanpa sikap menghakimi. Contohnya, “Kupikir tadinya kau akan menolongku tapi ternyata tidak,” atau “Kupikir tadinya kau akan melakukannya dengan benar tapi ternyata tidak.” Di kantor, kita meminta seseorang untuk melaksanakan sebuah tugas, dengan harapan mereka akan melakukannya dengan baik, tetapi ternyata tidak.

dengan beribadah yang tekun dan menjauhkan diri dari jiwa atau nafsu yang buruk, sehingga terpancar kepribadian yang shalih, menghadirkan kedamaian dan kemanfaatan bagi diri dan sesamanya.

Sebagai standarisasi cara kerja pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus dan mengurangi kesalahan serta kelalaian.

Petunjuk pada Al Quran dan hadis sangat mungkin diterapkan sehari-hari sebagai pedoman hidup. Penerapan keduanya akan membentuk pribadi mulia bagi umatnya. Berikut ini berbagai sikap menerapkan Al Quran dan hadis pada kehidupan:

Report this page